- Go green...
- hmm, its golden colour...
- Holy colour, yes it white...
- The Brave Colour is Red only, i think...
- I Think blue is calm colour...
Home
»
Archives for
2014
Selasa, 23 September 2014
Selasa, 01 April 2014
JEUNIEB BERDUKA
Senin Tgl 31 Maret 2014 sekira pkl 21.00 Wib bertempat di Desa
Geulanggang Teungoh Kec. Kota Juang Kab. Bireuen telah terjadi
Penembakan oleh OTK diduga menggunakan Senpi Laras Panjang.
-- Dg kronologis kejadian Korban bersama keluarganya dg menggunakan mobil Kijang LGX berstiker Caleg Partai Aceh hendak berobat ke Desa Buket Teukuh pd saat dlm perjalanan hendak pulang korban di serang oleh OTK diduga dg menggunakan senpi laras panjang, Adapun Nama Korban Kena Tembakan Sbb :
N : Azirawati
U : 28 Thn
P : Pelajar
A : Ds Blang Poroh Kec. Jeunieb ( MD )
N : Juwaini
U : 29 Thn
P : Tani
A : Ds Lheu Simpang Kec. Jeunieb ( MD )
N : Fakhrurrazi
U : 35 thn
P : Tani
A : Ds Blang Poroh Kec. Jeunieb
N : Khairil Anwar
U : 1,5 Thn
P : -
A : Ds Blang Poroh Kec. Jeunieb ( MD )
Korban hingga saat ini masih di RSU Dr Fauziah, Dmkian Laporan Awal...
-- Dg kronologis kejadian Korban bersama keluarganya dg menggunakan mobil Kijang LGX berstiker Caleg Partai Aceh hendak berobat ke Desa Buket Teukuh pd saat dlm perjalanan hendak pulang korban di serang oleh OTK diduga dg menggunakan senpi laras panjang, Adapun Nama Korban Kena Tembakan Sbb :
N : Azirawati
U : 28 Thn
P : Pelajar
A : Ds Blang Poroh Kec. Jeunieb ( MD )
N : Juwaini
U : 29 Thn
P : Tani
A : Ds Lheu Simpang Kec. Jeunieb ( MD )
N : Fakhrurrazi
U : 35 thn
P : Tani
A : Ds Blang Poroh Kec. Jeunieb
N : Khairil Anwar
U : 1,5 Thn
P : -
A : Ds Blang Poroh Kec. Jeunieb ( MD )
Korban hingga saat ini masih di RSU Dr Fauziah, Dmkian Laporan Awal...
Jumat, 28 Maret 2014
Sudah saatnya Aceh dipimpin oleh satri dan Alumni Dayah Aceh.
Ribuan pendukung PDA Padati lapangan Siron Aceh Besar
Foto: Kampanye Partai Damai Aceh (PDA) sore tadi dilapangan Siron, Aceh Besar
Aceh Besar- Ribuan kader dan juga simpatisan Partai Damai Aceh (PDA) memadati
lapangan sepak bola siron dalam Kampanye Akbar Partai PDA yang diadakan di
Siron, Lambaro Aceh Besar 24/03/2014 sore tadi, Ribuan pendukung yang datang
mulai dari Sepeda Motor, becak hingga Intekuler membuat lapangan Siron menjadi
lautan biru
Dalam kampanye tersebut juga dihadiri oleh diantaranya Ketua DPP PDA tgk
Muhibussabri. Mutasyar PDA Waled Husaini, bahkan juga salah satu tokoh Qasidah
tenama di Aceh yaitu Salbra Muda
Waled Husaini menegaskan bahwa "kita Umat Islam yang ada di Aceh ini wajib
untuk menyelamatkan Aqidah yang berlandaskan Ahlusunnah Wal Jamaah dan juga
mejaga Adat dan istiadat Aceh sesuai dengan Syariat Islam, jangan sampai ada
pihak-pihak yang selama ini ingin mengotori bumi Seuramoe Mekkah"
Terima Kasih kepada seluruh simpatisan dan Masyarakat
Seuramoe Mekkah yang mantong setia keu Syariat Islam untuk saban-saban ta
dukung Partai Damai Aceh (PDA) yang telah berhadir pada Kampanye PDA dilapangan
Siron tadi Sore.
Diskotik di hotel tertentu di Kota Banda Aceh
ULAMA DAYAH ACEH : Diskotik di hotel tertentu di Kota Banda
Aceh tersebut sudah pernah diungkapkan kepada pemerintah, Namun pemerintah
terkesan membiarkan peluang-peluang pergaulan bebas itu terjadi di Aceh.
Foto: Tu (Abu Tumin Blangblahdeh) Ulama Kharismatik Aceh
BANDA ACEH - Kalangan ulama Aceh meminta pemerintah setempat untuk menindak tegas hotel dan tempat hiburan lainnya yang melanggar pelaksanaan Syariat Islam di provinsi itu.
"Tidak dibenarkan tempat hiburan dan hotel menyediakan fasilitas yang rawan pelanggaran terhadap Syariat Islam di Aceh, misalnya karaoke dan diskotek. Kami berharap tindakan tegas dari pemerintah," kata Ketua PWNU Aceh Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Selasa.
Dikatakannya, mengundang investasi di Aceh bukan berarti membiarkan terjadinya berbagai praktik usaha yang menjurus pada pelanggaran Syariat Islam. Syariat Islam sudah menjadi kesepakatan mayoritas masyarakat di Aceh.
"Saya prihatin dengan indikasi terjadinya praktik maksiat, apalagi sampai melibatkan remaja di Aceh seperti diberitakan salah satu surat kabar harian terbitan di Kota Banda Aceh," katanya.
Sebenarnya, kata Faisal Ali yang juga mantan Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh, praktik maksiat seperti pergaulan bebas laki-laki dan perempuan serta adanya "dunia malam" di hotel tertentu di Kota Banda Aceh tersebut sudah pernah diungkapkan kepada pemerintah.
Namun menurut dia pemerintah terkesan membiarkan peluang-peluang pergaulan bebas itu terjadi di Aceh.
"Kami juga mengimbau Pemerintah Aceh untuk mengawasi secara ketat tempat-tempat kos, selain pengawasan terhadap warung internet. Selain itu, pemerintah juga bisa melakukan pemblokiran terhadap jaringan atau situs porno aat tidak beredar di Aceh. Tapi masalah ini belum serius dilakukan," kata dia.
Karena itu, Faisal Ali mengatakan, Pemerintah Aceh memiliki otoritas untuk mengatur situs yang tidak bermanfaat untuk menyelamatkan generasi muda Aceh dari kehancuran budaya dan istiadat yang Islami.
Di pihak lain, ia juga meminta Pemerintah Aceh dan kabupaten serta kota untuk mencabut izin jika ada tempat hiburan yang menyalahi aturan Syariat Islam sebagai bagaian dari kekhususan diberikan pusat kepada Aceh.
Foto: Tu (Abu Tumin Blangblahdeh) Ulama Kharismatik Aceh
BANDA ACEH - Kalangan ulama Aceh meminta pemerintah setempat untuk menindak tegas hotel dan tempat hiburan lainnya yang melanggar pelaksanaan Syariat Islam di provinsi itu.
"Tidak dibenarkan tempat hiburan dan hotel menyediakan fasilitas yang rawan pelanggaran terhadap Syariat Islam di Aceh, misalnya karaoke dan diskotek. Kami berharap tindakan tegas dari pemerintah," kata Ketua PWNU Aceh Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Selasa.
Dikatakannya, mengundang investasi di Aceh bukan berarti membiarkan terjadinya berbagai praktik usaha yang menjurus pada pelanggaran Syariat Islam. Syariat Islam sudah menjadi kesepakatan mayoritas masyarakat di Aceh.
"Saya prihatin dengan indikasi terjadinya praktik maksiat, apalagi sampai melibatkan remaja di Aceh seperti diberitakan salah satu surat kabar harian terbitan di Kota Banda Aceh," katanya.
Sebenarnya, kata Faisal Ali yang juga mantan Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh, praktik maksiat seperti pergaulan bebas laki-laki dan perempuan serta adanya "dunia malam" di hotel tertentu di Kota Banda Aceh tersebut sudah pernah diungkapkan kepada pemerintah.
Namun menurut dia pemerintah terkesan membiarkan peluang-peluang pergaulan bebas itu terjadi di Aceh.
"Kami juga mengimbau Pemerintah Aceh untuk mengawasi secara ketat tempat-tempat kos, selain pengawasan terhadap warung internet. Selain itu, pemerintah juga bisa melakukan pemblokiran terhadap jaringan atau situs porno aat tidak beredar di Aceh. Tapi masalah ini belum serius dilakukan," kata dia.
Karena itu, Faisal Ali mengatakan, Pemerintah Aceh memiliki otoritas untuk mengatur situs yang tidak bermanfaat untuk menyelamatkan generasi muda Aceh dari kehancuran budaya dan istiadat yang Islami.
Di pihak lain, ia juga meminta Pemerintah Aceh dan kabupaten serta kota untuk mencabut izin jika ada tempat hiburan yang menyalahi aturan Syariat Islam sebagai bagaian dari kekhususan diberikan pusat kepada Aceh.
Mohon kepada Pemerintah Aceh Segera Menindak Lanjuti Kemaksiatan di Hotel Hermes
Waled NU : Mohon kepada
Pemerintah Aceh Segera
Menindak Lanjuti
Kemaksiatan di Hotel Hermes,
sebelum masyarakat
memberantaskan sendiri
Foto: Waled NU (Ulama
Kharismatik Aceh)
Bireuen- Kebiadaban
yang semakin menjadi-jadi
terus dilakukan oleh
Pihak General Manager (GM)
Hermes Paleh Hotel Oktowandi mulai dari
Perusakan Moral Generasi hingga Program
Kristenisasi Aceh, bahkan Beribu-ribu Perjanjian
telah mereka Tanda tangan diatas Matrai, dan
mereka buat Perjanjian dengan Masyarakat Aceh
tidak melakukan Kebiadaban, NAMUN SEMUA
PERJANJIAN TERSEBUT DIKHIANATI baik secara
Lisan maupun tulisan bahkan Melecehkan Syariat
Islam yang ada dibumi Seuramoe Mekkah
Secara tidak langsung Oktowandi Kafir HARBI
(Halal darahnya untuk dibunuh) karena telah
menghancurkan Umat Islam dan memerangi Umat
Islam secara pelan-pelan, namun Oktowandi dan
para serdadunya bertopeng ZIMMI menggunakan
berbagai Pencitraan dilakukan untuk menghindari
dan menyembunyikan Kejahatan mereka dan
Kristenisasi Umat Islam yang ada di Aceh
namun hal ini sudah menjadi MASALAH BESAR
yang harus dihadapi Masyarakat Serambi Mekkah
dan harus Melawan dan Berperang bersama hingga
JIHAD FISABILILLAH melawan Kafir HARBI
menanggapi hal tersebut pada Rabu,26/03/2014,
Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga Waled
Nuruzzahri atau lebih dikenal dengan Waled NU
yang merupakan Ulama Kharismatik Aceh,
menghimbau kepada Pemerintah Aceh segera
Menutup Hotel Hermes" Mohon kepada pengambil
kebijakan di aceh ini untuk Segera menindak lanjuti
kemaksiatan yang terjadi agar tidak membudaya
sebelum masyarakat memberantaskan sendiri yang
mengundang masalah baru" Waled NU.
Hermes Paleh Hotel Oktowandi mulai dari
Perusakan Moral Generasi hingga Program
Kristenisasi Aceh, bahkan Beribu-ribu Perjanjian
telah mereka Tanda tangan diatas Matrai, dan
mereka buat Perjanjian dengan Masyarakat Aceh
tidak melakukan Kebiadaban, NAMUN SEMUA
PERJANJIAN TERSEBUT DIKHIANATI baik secara
Lisan maupun tulisan bahkan Melecehkan Syariat
Islam yang ada dibumi Seuramoe Mekkah
Secara tidak langsung Oktowandi Kafir HARBI
(Halal darahnya untuk dibunuh) karena telah
menghancurkan Umat Islam dan memerangi Umat
Islam secara pelan-pelan, namun Oktowandi dan
para serdadunya bertopeng ZIMMI menggunakan
berbagai Pencitraan dilakukan untuk menghindari
dan menyembunyikan Kejahatan mereka dan
Kristenisasi Umat Islam yang ada di Aceh
namun hal ini sudah menjadi MASALAH BESAR
yang harus dihadapi Masyarakat Serambi Mekkah
dan harus Melawan dan Berperang bersama hingga
JIHAD FISABILILLAH melawan Kafir HARBI
menanggapi hal tersebut pada Rabu,26/03/2014,
Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga Waled
Nuruzzahri atau lebih dikenal dengan Waled NU
yang merupakan Ulama Kharismatik Aceh,
menghimbau kepada Pemerintah Aceh segera
Menutup Hotel Hermes" Mohon kepada pengambil
kebijakan di aceh ini untuk Segera menindak lanjuti
kemaksiatan yang terjadi agar tidak membudaya
sebelum masyarakat memberantaskan sendiri yang
mengundang masalah baru" Waled NU.