Minggu, 20 Maret 2016

Hoax....TERNYATA WARUNG ZAMZAMI BUKAN MILIK DAMI NIAST


Dami Niast - Media sosial dibuat heboh dengan kabar Sebuah Warung Rumah Makan Zamzami yang Beralamat di.Medan Kabar tersebut dipastikan palsu alias hoax.

Berdasarkan informasi otoritas dari seorang yang masuk dan malan disana ternyata yang punya Warung tersebut bukan milik Zamzami, saya datang langsung ketempat sekitar pukul 12.00 Wita. Ternyata Warung tersebut adalah Miliknya Om Adi Daybar

Kepala badan rumah makan teraebut belum habis kontrak.dengan Adi Daybar, memang kata Salah satu.karyawan di warung makan zamzami pernah saudara Dami.Niast meminta kotrak warung tersebut untuk dia karna mengingat beliau tidak serius maka warung tersebut masih milik adi daybar dan saudara Adi Daybar sebelumnya mengatakan belum menerima laporan tentang adanya Warung Zamzami lain.selain disini. 
.

Kabar Humor 

Sumber Dami Niast hehehe

Senin, 04 Mei 2015

TEUKU MARKAM PENYUMBANG EMAS MONAS YANG TERLUPA

sumbangan emas teuku umarPernahkah terbesit di benak kita, siapa yang menyumbang emas yang ada di Monumen Nasional atau sering dikenal sebagai Monas? Mungkin sebagian dari kita berfikir kalau emas yang ada di ujung Monas itu adalah hasil patungan dari berbagai saudagar-saudagar kaya, pinjaman luar negeri, atau dari harta rampasan perang? Jika kita pernah berfikir seperti itu berarti ada sejarah yang belum tersampaikan kepada kita. Memang, emas yang ada di atas Monumen Nasional itu adalah hasil dari sumbangan dari berbagai saudagar kaya yang ada di Indonesia pada saat itu. Namun, sebagian besar emas yang ada di Monas, adalah hasil dari sumbangan saudagar Aceh yang bernama Teuku Markam. Ia menyumbang 28 dari 38 kilogram emas yang ada di Monas.
Ia adalah salah satu orang terkaya pada zaman pemerintahan Soekarno. Sebenarnya masih banyak sumbangsih yang Teuku Markam persembahkan untuk negeri kita tercinta ini. Diantaranya, membebaskan lahan Senayang untuk dijadikan sebagai pusat olahraga terbesar di Indonesia. Selain itu beliau juga memberikan dana kepada pemerintah orde lama untuk membangun jalan Banda Aceh-Medan, insfrastruktur di Aceh dan di Jawa Barat, serta pembangunan jalan-jalan yang ada di Jawa Barat.
Siapakah Teuku Markam sebenarnya? Ia adalah saudagar Aceh yang lahir pada tahun 1925. Ayahnya Teuku Marhaban berasal dari kampung Seuneudon dan Alue Capli, Panton Labu Aceh Utara. Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu ketika ia berusia 9 tahun. Lalu ia diasuh oleh kakanya yang bernama Cut Nyak Putroe. Ia sempat bersekolah sampai kelas 4 Sekolah Rakyat (SR). Teuku Markam kemudian tumbuh menjadi pemuda yang mengikuti pendidikan wajib militer di Kutaraja yang sekarang bernama Banda Aceh.
Selama bertugas di Sumatra Utara, Teuku Markam aktif di berbagai lapangan pertempuran. Bahkan ia ikut mendamaikan pertengkaran antara pasukan Simbolon dengan pasukan Manaf Lubis. Sebagai prajurit penghubung,beliau diutus oleh Panglima Jenderal Bejo ke Jakarta untuk bertemu pimpinan pemerintah. Oleh pimpinan, Teuku Markam diutus lagi ke Bandung untuk menjadi ajudan Jenderal Gatot Soebroto. Tugas itu diembannya sampai Gatot Soebroto meninggal dunia..
Tahun 1957, Teuku Markam berpangkat kapten. Ia kembali ke Banda Aceh dan mendirikan sebuah lembaga usaha yang bernama PT Karkam. Namun perjalanannya di Aceh tidak semulus yang ia duga. Di sana ia sempat bentrok dengan Teuku Hamzah (Panglima Kodam Iskandar Muda) karena disiriki oleh orang lain. Akibatnya beliau ditahan dan baru keluar tahun 1958. Petentangan Teuku Markam dengan Teuku Hamzah kemudian berhasil didamaikan. Lalu perusahaan PT. Karkam dipercaya oleh pemerintah RI mengelola rampasan perang untuk dijadikan dana revolusi. Selanjutnya Teuku Markam benar-benar berhenti menjadi tentara, kemudia ia melanjutkan karirnya dengan menggeluti usaha dengan sejumlah aset berupa kapal dan beberapa dok kapal di Palembang, Medan, Jakarta, Makassar, dan Surabaya.
Bisnisnya semakin luas karena ia juga terjun dalam ekspor-impor dengan sejumlah Negara. Antara lain mengimpor mobil Toyota Hardtop dari Jepang, besi beton, plat baja, bahkan sempat mengimpor senjata atas persetujuan DEPHANKAM dan presiden. Komitmennya untuk membantu pemerintah adalah untuk mendukung pembebasan Irian Barat serta pemberantasan buta huruf yang waktu itu digenjot habis-habisan oleh Soekarno. Peran Teuku Markam dalam menyukseskan KTT Asia Afrika tidak sedikit. Beliau termasuk salah satu konglomerat Indonesia yang dikenal dekat dengan pemerintahan Soekarno dan sejumlah pejabat lain. Berkat bantuan para konglomerat itulah KTT Asia Afrika berhasil memerdekakan Negara-negara yang ada di Asia dan Afrika.
Namun sejarah kemudian berbalik. Peran dan sumbangan Teuku Markam dalam membangun perekonomian Indonesia seakan menjadi tak ada artinya di mata pemerintahan Soeharto. Dengan sepihak ia difitnah sebagail PKI dan dituding sebagai koruptor dan Soekarnoisme. Akibat tuduhan itu ia dipenjarakan pada tahun 1966. Ia dijebloskan ke dalam sel tanpa ada proses pengadilan. Pertama-tama ia dimasukkan ke tahanan Budi Utomo, lalu dipindahkan ke Guntur, selanjutnya berpindah ke penjara Salemba di jalan Percetakan Negara. Tak lama ia dipindahkan lagi ke tahanan Cipinang, lalu terakhir ia dipindah lagi ke tahanan Nirbaya di Pondok Gede Jakarta Timur. Pada tahun 1972 ia jatuh sakit dan terpaksa dirawat di RSPAD Gatot Soebroto selama kurang lebih dua tahun.
Tak hanya di situ. Pemerintah orde baru juga merampas hak milik PT. Karkam dan merubahnya menjadi atas nama pemerintah. Itulah kisah sedih si penyumbang emas. Banyak sumbangsih yang dia beri kepada pemerintah Indoensia, tetapi sama sekali tidak diharga. Malah Teuku Markam hidup sengsara di hari tuanya. itulah perangai buruk pemimpin yang ada di zaman orba. sehabis dipakai, pelepahpun dibuang. Begitulah kata yang cocok untuk menggambarkan peran seorang Teuku Markam di ranah perjuangan Indonesia. Banyak orang yang masih belum mengenal beliau, tetapi sumbangsihnya banyak orang yang tahu. (Sumber : fp darah muda muslim)
Pesan yang ingin disampaikan pada kisah di atas adalah pentingnya menghargai setiap usaha orang lain sekecil apapun usaha itu terlebih jika usaha itu sangat besar. Jikalau orang yang bersangkutan telah tiada setidaknya kita dapat menghargai keturunannya. [mrizki]

Minggu, 26 April 2015

Perasaan Yang Saya Sukai




Ketika aku sudah lelah untuk menyampaikan maksudku,
aku lebih memilih diam
Bukan karena aku takut tidak kau dengar,
tapi karena aku menahan keegoisanku agar hubungan ini tetap baik-baik saja
Karena aku percaya
Bila kamu benar-benar mencintaiku dengan tulus,
kamu tidak akan membiarkanku menangis memohon agar kau lebih peduli akan perasaanku

Aku hanya manusia biasa
Ada saatnya aku mengerti, dan ada saatnya aku ingin dimengerti
Ada saatnya aku perhatian, dan ada saatnya aku ingin diperhatikan
Ada saatnya aku menghargai, dan ada saatnya aku ingin dihargai

Hubungan yang sehat bukanlah hubungan yang selalu bahagia dan selalu dipenuhi canda tawa
Bukan pula hubungan yang tak pernah dibasahi oleh air mata
Bagaimanapun, hubungan yang dewasa perlu belajar dari rasa sedih dan rasa kecewa. Dari keegoisan yang bisa diredam oleh kesadaran akan dalamnya sebuah perasaan
Karena kesalahanlah yang mendewasakan kita, selama kita bisa belajar dari kesalahan itu

Maka ketika kita memutuskan untuk bersama
Jangan pernah berjanji untuk tidak saling menyakiti, karena kita hanya manusia yang memiliki nafsu dan amarah
Namun berjanjilah untuk tetap bertahan meski salah satu dari kita tersakiti, karena aku percaya kita saling memahami bagaimana dalamnya perasaan satu sama lain,
bagaimana ketika salah satu dari kita hilang maka kita akan saling mencari,
dan bagaimana cinta ini dibangun dengan sebuah jerih payah

Percayalah, semua akan berakhir dengan baik
Jika tidak baik, atau kurang baik, atau bahkan tidak sesuai harapan,
maka itu bukanlah sebuah akhir. Yakini itu.

Suatu saat nanti, atau mungkin saat ini kamu akan tau kekuranganku,
kamu akan tersakiti olehku
Aku bukan manusia sempurna,
maka dari itu aku membutuhkanmu
Tegur aku bila aku salah, nasehati aku bila aku keliru
Isi kekuranganku dengan kelebihanmu

Berjanjilah untuk tetap bertahan
Bukan demi aku, atau demi kamu
Tapi demi kita, demi masa depan kita


Selasa, 23 September 2014

Fiina Al-barnil Bieftuji

My Friend
                                                                   Fiina Al-barnil Bieftuji



























Selasa, 01 April 2014

JEUNIEB BERDUKA

Senin Tgl 31 Maret 2014 sekira pkl 21.00 Wib bertempat di Desa Geulanggang Teungoh Kec. Kota Juang Kab. Bireuen telah terjadi Penembakan oleh OTK diduga menggunakan Senpi Laras Panjang.

-- Dg kronologis kejadian Korban bersama keluarganya dg menggunakan mobil Kijang LGX berstiker Caleg Partai Aceh hendak berobat ke Desa Buket Teukuh pd saat dlm perjalanan hendak pulang korban di serang oleh OTK diduga dg menggunakan senpi laras panjang, Adapun Nama Korban Kena Tembakan Sbb :
 
N : Azirawati
U : 28 Thn
P : Pelajar
A : Ds Blang Poroh Kec. Jeunieb ( MD )

N : Juwaini
U : 29 Thn
P : Tani
A : Ds Lheu Simpang Kec. Jeunieb ( MD )

N : Fakhrurrazi
U : 35 thn
P : Tani
A : Ds Blang Poroh Kec. Jeunieb

N : Khairil Anwar
U : 1,5 Thn
P : -
A : Ds Blang Poroh Kec. Jeunieb ( MD )


Korban hingga saat ini masih di RSU Dr Fauziah, Dmkian Laporan Awal...


Jumat, 28 Maret 2014

Sudah saatnya Aceh dipimpin oleh satri dan Alumni Dayah Aceh.


Foto: Terima Kasih kepada seluruh simpatisan dan Masyarakat Seuramoe Mekkah yang mantong setia keu Syariat Islam untuk saban-saban ta dukung Partai Damai Aceh (PDA) yang telah berhadir pada Kampanye PDA dilapangan Siron tadi Sore.

Sudah saatnya Aceh dipimpin oleh satri dan Alumni Dayah Aceh.Foto: Ribuan Massa dan pendukung Partai Damai Aceh (PDA) dilapangan siron tadi sore. semoga Seuramoe Mekkah kembali berjaya yoeh awai dile masa keurajeun Sulthan Iskandar Muda. . .Amiin ya Allah  . . . Amiin ya Rabbal Alamin.

Ribuan pendukung PDA Padati lapangan Siron Aceh Besar
Foto: Kampanye Partai Damai Aceh (PDA) sore tadi dilapangan Siron, Aceh Besar

Aceh Besar- Ribuan kader dan juga simpatisan Partai Damai Aceh (PDA) memadati lapangan sepak bola siron dalam Kampanye Akbar Partai PDA yang diadakan di Siron, Lambaro Aceh Besar 24/03/2014 sore tadi, Ribuan pendukung yang datang mulai dari Sepeda Motor, becak hingga Intekuler membuat lapangan Siron menjadi lautan biru

Dalam kampanye tersebut juga dihadiri oleh diantaranya Ketua DPP PDA tgk Muhibussabri. Mutasyar PDA Waled Husaini, bahkan juga salah satu tokoh Qasidah tenama di Aceh yaitu Salbra Muda

Waled Husaini menegaskan bahwa "kita Umat Islam yang ada di Aceh ini wajib untuk menyelamatkan Aqidah yang berlandaskan Ahlusunnah Wal Jamaah dan juga mejaga Adat dan istiadat Aceh sesuai dengan Syariat Islam, jangan sampai ada pihak-pihak yang selama ini ingin mengotori bumi Seuramoe Mekkah"

Terima Kasih kepada seluruh simpatisan dan Masyarakat Seuramoe Mekkah yang mantong setia keu Syariat Islam untuk saban-saban ta dukung Partai Damai Aceh (PDA) yang telah berhadir pada Kampanye PDA dilapangan Siron tadi Sore.


Diskotik di hotel tertentu di Kota Banda Aceh

Foto: ULAMA DAYAH ACEH : Diskotik di hotel tertentu di Kota Banda Aceh tersebut sudah pernah diungkapkan kepada pemerintah, Namun pemerintah terkesan membiarkan peluang-peluang pergaulan bebas itu terjadi di Aceh.

Foto: Tu (Abu Tumin Blangblahdeh) Ulama Kharismatik Aceh

BANDA ACEH - Kalangan ulama Aceh meminta pemerintah setempat untuk menindak tegas hotel dan tempat hiburan lainnya yang melanggar pelaksanaan Syariat Islam di provinsi itu.

"Tidak dibenarkan tempat hiburan dan hotel menyediakan fasilitas yang rawan pelanggaran terhadap Syariat Islam di Aceh, misalnya karaoke dan diskotek. Kami berharap tindakan tegas dari pemerintah," kata Ketua PWNU Aceh Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Selasa.

Dikatakannya, mengundang investasi di Aceh bukan berarti membiarkan terjadinya berbagai praktik usaha yang menjurus pada pelanggaran Syariat Islam. Syariat Islam sudah menjadi kesepakatan mayoritas masyarakat di Aceh.

"Saya prihatin dengan indikasi terjadinya praktik maksiat, apalagi sampai melibatkan remaja di Aceh seperti diberitakan salah satu surat kabar harian terbitan di Kota Banda Aceh," katanya.

Sebenarnya, kata Faisal Ali yang juga mantan Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh, praktik maksiat seperti pergaulan bebas laki-laki dan perempuan serta adanya "dunia malam" di hotel tertentu di Kota Banda Aceh tersebut sudah pernah diungkapkan kepada pemerintah.

Namun menurut dia pemerintah terkesan membiarkan peluang-peluang pergaulan bebas itu terjadi di Aceh.

"Kami juga mengimbau Pemerintah Aceh untuk mengawasi secara ketat tempat-tempat kos, selain pengawasan terhadap warung internet. Selain itu, pemerintah juga bisa melakukan pemblokiran terhadap jaringan atau situs porno aat tidak beredar di Aceh. Tapi masalah ini belum serius dilakukan," kata dia.

Karena itu, Faisal Ali mengatakan, Pemerintah Aceh memiliki otoritas untuk mengatur situs yang tidak bermanfaat untuk menyelamatkan generasi muda Aceh dari kehancuran budaya dan istiadat yang Islami.

Di pihak lain, ia juga meminta Pemerintah Aceh dan kabupaten serta kota untuk mencabut izin jika ada tempat hiburan yang menyalahi aturan Syariat Islam sebagai bagaian dari kekhususan diberikan pusat kepada Aceh.
ULAMA DAYAH ACEH : Diskotik di hotel tertentu di Kota Banda Aceh tersebut sudah pernah diungkapkan kepada pemerintah, Namun pemerintah terkesan membiarkan peluang-peluang pergaulan bebas itu terjadi di Aceh.

Foto: Tu (Abu Tumin Blangblahdeh) Ulama Kharismatik Aceh

BANDA ACEH - Kalangan ulama Aceh meminta pemerintah setempat untuk menindak tegas hotel dan tempat hiburan lainnya yang melanggar pelaksanaan Syariat Islam di provinsi itu.

"Tidak dibenarkan tempat hiburan dan hotel menyediakan fasilitas yang rawan pelanggaran terhadap Syariat Islam di Aceh, misalnya karaoke dan diskotek. Kami berharap tindakan tegas dari pemerintah," kata Ketua PWNU Aceh Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Selasa.

Dikatakannya, mengundang investasi di Aceh bukan berarti membiarkan terjadinya berbagai praktik usaha yang menjurus pada pelanggaran Syariat Islam. Syariat Islam sudah menjadi kesepakatan mayoritas masyarakat di Aceh.

"Saya prihatin dengan indikasi terjadinya praktik maksiat, apalagi sampai melibatkan remaja di Aceh seperti diberitakan salah satu surat kabar harian terbitan di Kota Banda Aceh," katanya.

Sebenarnya, kata Faisal Ali yang juga mantan Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh, praktik maksiat seperti pergaulan bebas laki-laki dan perempuan serta adanya "dunia malam" di hotel tertentu di Kota Banda Aceh tersebut sudah pernah diungkapkan kepada pemerintah.

Namun menurut dia pemerintah terkesan membiarkan peluang-peluang pergaulan bebas itu terjadi di Aceh.

"Kami juga mengimbau Pemerintah Aceh untuk mengawasi secara ketat tempat-tempat kos, selain pengawasan terhadap warung internet. Selain itu, pemerintah juga bisa melakukan pemblokiran terhadap jaringan atau situs porno aat tidak beredar di Aceh. Tapi masalah ini belum serius dilakukan," kata dia.

Karena itu, Faisal Ali mengatakan, Pemerintah Aceh memiliki otoritas untuk mengatur situs yang tidak bermanfaat untuk menyelamatkan generasi muda Aceh dari kehancuran budaya dan istiadat yang Islami.

Di pihak lain, ia juga meminta Pemerintah Aceh dan kabupaten serta kota untuk mencabut izin jika ada tempat hiburan yang menyalahi aturan Syariat Islam sebagai bagaian dari kekhususan diberikan pusat kepada Aceh.

Mohon kepada Pemerintah Aceh Segera Menindak Lanjuti Kemaksiatan di Hotel Hermes

Foto: Waled NU : Mohon kepada Pemerintah Aceh Segera
Menindak Lanjuti Kemaksiatan di Hotel Hermes,
sebelum masyarakat memberantaskan sendiri
Foto: Waled NU (Ulama Kharismatik Aceh)
Bireuen- Kebiadaban yang semakin menjadi-jadi
terus dilakukan oleh Pihak General Manager (GM)
Hermes Paleh Hotel Oktowandi mulai dari
Perusakan Moral Generasi hingga Program
Kristenisasi Aceh, bahkan Beribu-ribu Perjanjian
telah mereka Tanda tangan diatas Matrai, dan
mereka buat Perjanjian dengan Masyarakat Aceh
tidak melakukan Kebiadaban, NAMUN SEMUA
PERJANJIAN TERSEBUT DIKHIANATI baik secara
Lisan maupun tulisan bahkan Melecehkan Syariat
Islam yang ada dibumi Seuramoe Mekkah
Secara tidak langsung Oktowandi Kafir HARBI
(Halal darahnya untuk dibunuh) karena telah
menghancurkan Umat Islam dan memerangi Umat
Islam secara pelan-pelan, namun Oktowandi dan
para serdadunya bertopeng ZIMMI menggunakan
berbagai Pencitraan dilakukan untuk menghindari
dan menyembunyikan Kejahatan mereka dan
Kristenisasi Umat Islam yang ada di Aceh
namun hal ini sudah menjadi MASALAH BESAR
yang harus dihadapi Masyarakat Serambi Mekkah
dan harus Melawan dan Berperang bersama hingga
JIHAD FISABILILLAH melawan Kafir HARBI
menanggapi hal tersebut pada Rabu,26/03/2014,
Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga Waled
Nuruzzahri atau lebih dikenal dengan Waled NU
yang merupakan Ulama Kharismatik Aceh,
menghimbau kepada Pemerintah Aceh segera
Menutup Hotel Hermes" Mohon kepada pengambil
kebijakan di aceh ini untuk Segera menindak lanjuti
kemaksiatan yang terjadi agar tidak membudaya
sebelum masyarakat memberantaskan sendiri yang
mengundang masalah baru" Waled NU.

Waled NU : Mohon kepada Pemerintah Aceh Segera
Menindak Lanjuti Kemaksiatan di Hotel Hermes,
sebelum masyarakat memberantaskan sendiri
Foto: Waled NU (Ulama Kharismatik Aceh)
Bireuen- Kebiadaban yang semakin menjadi-jadi
terus dilakukan oleh Pihak General Manager (GM)
Hermes Paleh Hotel Oktowandi mulai dari
Perusakan Moral Generasi hingga Program
Kristenisasi Aceh, bahkan Beribu-ribu Perjanjian
telah mereka Tanda tangan diatas Matrai, dan
mereka buat Perjanjian dengan Masyarakat Aceh
tidak melakukan Kebiadaban, NAMUN SEMUA
PERJANJIAN TERSEBUT DIKHIANATI baik secara
Lisan maupun tulisan bahkan Melecehkan Syariat
Islam yang ada dibumi Seuramoe Mekkah
Secara tidak langsung Oktowandi Kafir HARBI
(Halal darahnya untuk dibunuh) karena telah
menghancurkan Umat Islam dan memerangi Umat
Islam secara pelan-pelan, namun Oktowandi dan
para serdadunya bertopeng ZIMMI menggunakan
berbagai Pencitraan dilakukan untuk menghindari
dan menyembunyikan Kejahatan mereka dan
Kristenisasi Umat Islam yang ada di Aceh
namun hal ini sudah menjadi MASALAH BESAR
yang harus dihadapi Masyarakat Serambi Mekkah
dan harus Melawan dan Berperang bersama hingga
JIHAD FISABILILLAH melawan Kafir HARBI
menanggapi hal tersebut pada Rabu,26/03/2014,
Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga Waled
Nuruzzahri atau lebih dikenal dengan Waled NU
yang merupakan Ulama Kharismatik Aceh,
menghimbau kepada Pemerintah Aceh segera
Menutup Hotel Hermes" Mohon kepada pengambil
kebijakan di aceh ini untuk Segera menindak lanjuti
kemaksiatan yang terjadi agar tidak membudaya
sebelum masyarakat memberantaskan sendiri yang
mengundang masalah baru" Waled NU.


Sabtu, 07 Desember 2013

IMA SHABIRA

 IMA SHABIRA
 IMA SHABIRA GENIT


 IMA SHABIRA









Postingan Lama