Keutamaan Shalat Tahajjud - Shalat Tahajjud atau Shalat lail
adalah shalat yang di kerjakan pada sepertiga malam terakhir. Banyak
keutamaan dan manfaat dari shalat Tahajjud antara lain:
Nabi Saw bersabda,
Nabi Saw bersabda,
“Sholat yang paling utama sesudah sholat fardhu adalah qiyamul lail (sholat di tengah malam)"(Muttafaqun ‘alaih)
Beberapa Keutamaan Shalat Tahajud
1. Orang yang menegakkan qiyamullail akan terpelihara dari gangguan
setan, dan bangun di pagi hari dalam keadan segar dan bersih jiwanya
"Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk
sholat, maka beliau menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan
di kedua telinganya ” (Muttafaqun ‘alaih)
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan: “Setan
mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan 3 ikatan
(simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah
bisikannya (kepada orang yang tidur itu):
“Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.” Maka apabila
(ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa) ,
maka terurailah (terlepas) satu simpul . Kemudian apabila ia berwudhu ,
terurailah satu simpul lagi Dan kemudian apabila ia
sholat , terurailah simpul yang terakhir. Maka ia berpagi hari dalam
keadaan segar dan bersih jiwanya . Jika tidak (yakni tidak bangun sholat
dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor
jiwanya dan malas (beramal shalih)” (Muttafaqun ‘alaih)
2. Mengetahui di malam hari itu ada 1/3 malam terakhir dimana Allah
Subhanahu wa Ta ’ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa, memberi
sesuatu bagi yang memintaa, dan mengampuni yang memohon ampun pada-Nya
"Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi bersabda:
"Allah turun ke langit dunia
setiap malam pada 1/3 malam terakhir. Allah lalu berfirman, Siapa yang
berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan! Siapa yang meminta
kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepadakepada- Ku
tentu Aku ampuni. Demikianlah keadaannya hingga terbit fajar
"(HR. Bukhari no. 145 dan Muslim no. 758)
Rasulullah dalam sabda beliau:
"Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.” (HR Muslim No. 757)
3. Ciri-ciri orang Shaleh dan Menjadikan sebab masuk surga.
"Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah
makanan, sambunglah tali persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan masuk
surga dengan selamat” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani)
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman
surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh
Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah
orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur
di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada
Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).
Waktu Shalat Tahajud
Awal waktu shalat lail adalah setelah shalat isya dan akhir waktunya adalah setelah terbit fajar kedua. Ini berdasarkan hadits Aisyah radhiallahu anha dia berkata,
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa mengerjakan shalat sebelas rakaat pada waktu antara selesai shalat isya sampai subuh.” (HR. Muslim no. 736)
Juga berdasarkan hadits Ibnu Umar di atas. Karenanya Ibnu Nashr berkata dalam Mukhtashar Qiyam Al-Lail hal. 119, “Yang disepakati oleh para ulama adalah: Antara shalat isya hingga terbitnya fajar (shadiq/kedua) adalah waktu untuk mengerjakan witir.”
Juga berdasarkan hadits Ibnu Umar di atas. Karenanya Ibnu Nashr berkata dalam Mukhtashar Qiyam Al-Lail hal. 119, “Yang disepakati oleh para ulama adalah: Antara shalat isya hingga terbitnya fajar (shadiq/kedua) adalah waktu untuk mengerjakan witir.”
Karenanya jika ada orang yang shalat maghrib-isya dengan jama’ taqdim, maka dia sudah boleh mengerjakan shalat lail walaupun waktu isya belum masuk. Sebaliknya, walaupun sudah jam 10 malam tapi jika dia belum shalat isya, maka dia belum diperbolehkan shalat lail.
Jumlah Rakaatnya
Shalat lail minimal 2 rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Ini berdasarkan hadits Ibnu Umar di atas. Hanya saja, walaupun dibolehkan mengerjakan shalat lail tanpa ada batasan rakaat (selama itu genap), akan tetapi sunnahnya dia hanya mengerjakan 8 rakaat (plus witir 3 rakaat) berdasarkan hadits Aisyah yang pertama di atas.
Disunnahkan juga untuk mengerjakan 2 rakaat ringan sebelum shalat lail -berdasarkan hadits Aisyah yang terakhir di atas-, sehingga total rakaatnya adalah 13 rakaat.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Bersambung... Insya allah akan kami posting Kaifiyat Shalat tahajud (Tata Cara Shalat Tahajjud) di postingan berikutnya.
Sumber : Berbagai Sumber Terpercaya
0 komentar :
Posting Komentar