Jumat, 10 Mei 2013

Hacker Muslim Serang Website Myanmar


Add caption
Hasil serangan hacker muslim di website pemerintah musyrik dan Budha Myanmar
Myanmar (lasdipo.com)- Tak terima dengan perlakuan dzolim atas kaum muslimin Rohingya, beberapa hacker muslim berhasil menyerang website pemerintah Budha Myanmar. Sejumlah hacker dilaporkan meretas situs Kementerian Informasi Myanmar dan menyebarkan pesan untuk menyudahi pembantaian atas Muslim Rohingya.
Dalam pesan yang ditulis dalam Bahasa Inggris itu, para hacker mengancam akan melakukan hal yang lebih merusak jika pemerintah Myanmar tidak segera mencari menyudahi kejahatan Budha Rakhine yang membantai kaum muslimin Rohingya di negara bagian Arakan.
Banyak cara melakukan pembelaan terhadap Muslim Rohingya. Salah satunya sebagaimana yang dilakukan oleh seorang hecker yang menyerang website pemerintah musyrik Myanmar. Allahu Akbar!
Militer kafir sibuk mempertahankan diri dari serangan hacker
"Orang-orang Muslim itu punya pesan perdamaian bagi dunia, tapi anda malah membunuhi mereka. Jika anda terus membunuhi para muslim itu, kami akan mengincar seluruh pemeluk Budha di seluruh dunia dan negara anda akan menjadi neraka," tulis para hacker dalam pesannya seperti dilansir (10/8/2012).
Dalam pesan tersebut, para hacker muslim juga menampilkan foto berisi mayat-mayat hangus terbakar di lokasi yang tidak diketahui. Akibat serangan hacker ini, website pemerintah Myanmar sempat tidak dapat beroperasi selama beberapa jam.

 

Ratusan Masjid Dikabar

Sementara itu, pemimpin Organisasi Solidaritas Rohingya, Muhammad Imran Saeed mengecam pemerintah Myanmar karena mendukung pembantaian yang dilakukan Budha Rakhine atas kaum muslimin Rohingya.
Ratusan masjid telah menjadi target pembakaran. "Pemerintah Myanmar ambil bagian dalam upaya menghapuskan muslim Rohingya. Sedikitnya 135 masjid telah dihancurkan oleh Budha Rakhine yang didukung pasukan pemerintah," kata Imran Saeed
Ia juga mengutuk sikap pemerintah Bangladesh yang tak peduli dengan penderitaan pengungsi muslim Rohingya. Menurut Imran, tidak semestinya Bangladesh mengambil langkah bengis dengan menginstruksikan tembak di tempat kepada tiap pengungsi Rohingya yang menyeberang perbatasan.
"Semestinya Bangladesh bersimpati terhadap saudara muslim mereka yang teraniaya," tandasnya. Meski hal itu mustahil, sebab pemerintah musyrik Myanmar dan Budha Rakhine tak mempan hanya dengan tekanan diplomasi. Pemerintah Myanmar dan Budha Rakhine hanya paham dengan bahasa kekuatan. (silmi kafi)









Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar :

Posting Komentar